Hari Ke-30 PKL: Cibiuk

Hari ini Jum’at 14 Februari 2020 merupakan hari ke-30 saya PKL di Excellent. Saya berangkat jam 7 tepat dan sampai kantor sekitar jam setengah delapan. Sampai di kantor sudah ada man Irul yang sedang duduk di sofa depan dan mang Gun yang sedang diatas, sepertinya sedang mencuci gelas kotor. Saya langsung menggantikan mas Irul duduk di sofa depan. Tidak lama setelah itu mbak rahmi datang.
Saya langsung ke dalam dan duduk di tempat saya. Langsung membuka laptop saya dan mengecek email, blog, dan telegram. Tidak ada yang penting menurut saya, tidak ada email dari pak bos, tidak ada telegram yang menyebut saya, dan di blog juga tidak ada yang perlu diperbaiki.
Setelah itu saya membaca lagi website Ansible documentation tentang Inventory. Saya baca-baca ada banyak hal yang baru saya ketahui, di Udemy juga tidak dijelaskan tentang itu. Tentang penulisan Inventory dengan format YAML. Akhirnya saya mempraktekkan hal yang baru saya ketahui tersebut. Menggunakan 4 VM, 2 dari laptop saya, 2 lagi dari VMware. Saya sedikit mengerti karena saya sudah tahu tentang YAML, jadi tinggal apa saja yang harus dimasukkan ke dalamnya. Setelah paham caranya, saya langsung melanjutkan menulis project saya yang kemarin juga sampai di penulisan Inventory.
Seharian saya mengerjakan itu, sambil sesekali memijat punggung saya yang rasanya sangat pegal. Tidak hanya punggung yang pegal, tapi tangan juga rasanya sangat pegal, pada jari-jari tangan. Rasanya pegal sekali, tidak tahu kenapa. Biasanya saya pegal-pegal begitu ketika habis bekerja yang cukup berat, seperti kerja bakti di sekolah, membersihkan lab, menata ulang lab komputer. Setelah itu biasanya pada saat malam badan rasanya pegal-pegal semua.
Hari ini pak bos datang, tapi tidak memberikan briefing. Hanya bercerita sebentar lalu keatas untuk memberikan briefing hanya kepada tim sales. Biasanya juga begitu kalau mau memberikan briefing kepada tim tertentu langsung mengumpulkannya ke atas. Tapi yang paling rame itu ketika pak boss sedang memberikan briefing semuanya di bawah dan ketika pak boss memberikan briefing hanya kepada tim support. Ketika briefing dari pak boss ke tim support di atas, suaranya sampai kebawah kadang-kadang.
Tidak terasa sudah hampir waktunya untuk shalat Jum’at, semuanya pun segera menuju ke masjid untuk melaksanakan shalat Jum’at. Rencananya saya mau jalan kaki, tapi ketika itu cuaca sedang tidak bersahabat, sedang gerimis. Akhirnya saya pergi naik motor, karena takut basah.
Setelah selesai shalat Jum’at saya langsung kembali ke kantor. Katanya hari ini mau makan-makan ke Cibiuk, tapi saya tidak tahu jelasnya gimana. Saya jadi ingat dulu pas Jum’at pertama saya PKL di Excellent yang katanya akan makan-makan gitu, saya kira di situ, Cibiuk, berangkat kerja langsung kesitu. Tidak tahu kalau makannya itu di kantor. Ya untungnya tidak terlalu jauh tempatnya, jadi saya masih sempat untuk kembali ke kantor.
Hari ini setelah shalat Jum’at akan makan-makan di Cibiuk itu, dan tidak akan kembali ke kantor, langsung pulang boleh katanya. Jadi saya ke Cibiuk sambil membawa tas. 
Dari depan itu tempatnya kelihatan tidak terlalu besar. Tapi ternyata di dalamnya ada beberapa saung dan juga kolam. Saya tidak menyangka kalau sampai ada kolamnya di dalam. Menu makan hari ini ayam dan sayur asem, yang tidak memesan sayur asem diberi karedok sebagai gantinya. Ada juga ikan, ikan apa saya tidak tahu, tapi ikannya besar. Pesan ikannya hanya 4 porsi untuk dimakan bersama. Makanannya enak, karena gratis, mungkin kalau tidak diajak saya memilih makan di warteg saja daripada ke situ, kelihatannya mahal soalnya.
Saya duduk di sampingnya mas Ahmad dan mas Arif. Mas Ahmad itu suka bercanda orangnya, ketika di kantor, tak terkecuali pada saat itu. Sambil menunggu pak boss datang, pak boss saat itu naik mobil dari kantor ke cibiuk, dijalan lumayan macet, jadi wajar jika datangnya agak telat. 
Setelah pak boss datang, dia segera membuka acara itu. Kali ini yang memimpin doa adalah om Akoy. Setelah berdoa, semua langsung makan hidangan yang sudah ada di depan masing-masing.
Selesai makan waktunya untuk mengobrol santai. Waktu itu pak boss cerita banyak sekali tentang masa lalu Excellent, makan buah rambutan yang langsung dari pohonnya, pengalaman tim ketika pertama kali naik pesawat, dan banyak lagi lainnya. Cerita tentang masa lalu Excellent memang sangat menarik untuk didengarkan, dan ada bagian yang lucu juga. 
Lama sekali pak boss bercerita. Sampai tak terasa sudah jam 3. Saya mencoba untuk menulis artikel harian saya. Cerita masih berlanjut. Saya tidak bisa konsen ke tulisan saya, karena pak boss yang masih bercerita. Sangat asik untuk mendengarkannya bercerita. Yang lucu lagi ketika ada suatu masalah yang dibuat tebak-tebakan oleh seluruh tim. Tersangkanya adalah mas Afandi. Tentang kenaikan gaji yang mas Dhen dan mas Andes tidak tahu, karena waktu itu sedang pergi ke tempat klien. Waktu itu mas Afandi sedang shalat, dan saat itulah kejadian itu terjadi. Seluruh tim yang dipimpin oleh pak boss memberikan tebakan, apa yang akan diomongkan mas Afandi ketika ditanya soal kenaikan gaji tadi. Ada tiga pilihan, dan satu pilihan yang dibuat oleh mas Ridwan sendiri.
Ketika mas Afandi datang pak boss mengambil tasnya dan mengeluarkan duit 50 ribu yang akan diberikan ketika tebakan yang dipilih benar, tapi dibagi rata, karena yang memilih bukan hanya satu orang. Pak boss pun menanyakan soal tadi kepada mas Afandi. Ternyata jawaban mas Afandi tidak sesuai dengan empat tebakan tadi. Akhirnya hadiah uang tadi tidak diberikan kepada siapa-siapa. Bukan uangnya yang menjadikannya seru, tapi kehebohannya. Mungkin disitu hanya tim Excellent saja yang paling ramai.
Akhirnya setelah mengobrolnya selesai, hanya beberapa paragraf saja yang dapat saya tulis di artikel saya. Obrolan itu pun berhenti karena tim mau shalat dulu. Saya gunakan kesempatan itu untuk melanjutkan menulis. Saya mau shalat dirumah saja, karena memang biasanya juga begitu. Saat itu sudah jam 4 sore dan setengah jam lagi waktunya untuk pulang. Waktu setengah jam itu lumayan untuk menulis beberapa paragraf lagi, tapi tidak mungkin kalau untuk menyelesaikannya. 
Setelah akan pulang saya langsung menyimpan tulisan saya itu dan memasukkan laptop saya kembali ke tas. Masih ada waktu sekitar 5 menit sampai waktu pulang tiba, jadi saya hanya bermain HP saja. Tidak lama kemudian pak boss menutup acara itu dan mempersilahkan semua untuk pulang.
Semua tim langsung berkemas untuk pulang, saya juga bersiap-siap untuk pulang. Ketika bersalaman, saya diperingatkan kembali sama mas Ridwan tentang laporan yang tidak boleh malam-malam untuk mengumpulkannya. Setelah itu saya langsung pulang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.