Hari Ke-31 PKL: Cenat Cenut😵

Hari ini Senin, 17 Februari 2020 merupakan hari ke-31 saya PKL di Excellent. Saya berangkat dari rumah sekitar jam 7 lebih 10. Disepanjang perjalanan tidak ada yang menarik untuk diceritakan, semua sama seperti biasanya. 
Akhir-akhir ini saya suka melihat pemandangan gedung-gedung pada saat pulang kerja. Momentnya itu pas sekali, pas matahari terbenam tepat di belakang gedung dan bangunan tinggi itu hanya terlihat siluetnya saja. Sangat bagus menurut saya. Untuk melihatnya harus sudah sampai di fly over setelah stasiun kranji. Jauh di sebelah kiri ada pemandangan tersebut. Sebenarnya saya sangat ingin berhenti dan melihatnya sebentar, tapi itu jalan raya, saya tidak berani untuk berhenti. Paling hanya berjalan agak pelan. 
Hari ini saya sampai di kantor sekitar jam 7.35, begitu sampai sudah banyak karyawan yang datang. Di depan ada mas Raihan, belum masuk ke dalam, tidak tahu sedang apa. Ketika saya sedang memarkirkan motor saya, datang mas Afandi, menyuruh saya untuk meletakkan motor saya di teras, tepat di samping pintu masuk. Setelah selesai saya disuruh lagi untuk memindahkan motor mbak Indah juga.
Setelah tugas itu selesai, saya langsung masuk ke dalam. Di lobby sudah ada mbak Indah, jadi saya langsung ke dalam. Saya meletakkan tas dan melepas jaket saya dan langsung ke belakang untuk cuci muka, biar agak fresh sedikit, karena dari rumah sampai kantor lewat jalan raya yang ramai, jadi muka agak kusut. 
Ketika sedang cuci muka, saya dipesan oleh mang Gun untuk membuang sampah yang ada di dalam. Langsung saja setelah selesai cuci muka saya langsung membuang sampah yang ada di dalam ke luar, ke tempat sampah besar yang ada di depan kantor. Untuk tempatnya sendiri, markas Excellent ini hanya ruko biasa, dua lantai. Di samping kiri ada ruko yang sedang direnovasi atau dalam proses pengerjaan saya tidak tahu, tapi yang jelas ketika saya ingin pulang motor saya jadi penuh debu akibat dari ruko sebelah itu. 
Setelah membuang sampah, saya langsung duduk di tempat saya dan langsung membuka laptop. Mengecek semuanya yang perlu di cek. Setelah itu saya tidak langsung menulis, tapi membaca beberapa artikel terlebih dahulu di feedly. Membaca di awal karena saya ingat kalau ketika sudah sore saya sibuk untuk menulis artikel dan tidak sempat untuk membaca artikel di feedly. 
Beberapa artikel sudah saya baca, tapi hanya pada satu sumber, yaitu website disway.id. Sudah lama saya tidak membaca artikelnya pak Dahlan Iskan, website itu update setiap hari, setiap berita yang terbaru, dan juga kabar yang terbaru tentang suatu permasalahan. Tulisannya juga bagus, enak kalau dibaca, tidak bikin bosan. Jadi itung-itung sebagai refresh otak biar tidak terlalu mumet mengenai persoalan yang lain.
Setelah membaca beberapa artikel, saya langsung membuka kembali project saya. Masih jauh dari kata selesai, saya bingung salam mencari materi dan mengembangkannya agar mudah dipahami dan juga agar menjadi agak lebih banyak. Mungkin hanya saya yang kebingungan, Bayu saja sudah sampai BAB 4, saya masih stuck di BAB 2 sampai saat ini. 
Oh yaa, kemarin mbak Alifa ulang tahun, tidak tahu yang ke berapa. Semua mengucapkan selamat kepada mbak Alifa lewat group telegram All Excellent. Tidak tahu tapi mungkin saya sudah berfirasat saat itu bahwa hari ini makan siang gratis. Dan benar saja, ketika jam 11 mang Gun dengan membawa selembar kertas dan juga pulpen bertanya kepada seluruh karyawan untuk memilih 1 makanan dari 2 pilihan. Yang pertama mie ayam bakso dan yang kedua mie ayam pangsit. Sebenarnya saya sedang tidak ingin makan mie, tapi mumpung gratis ya kenapa ditolak.
Begitu waktu istirahat, makanan belum datang, lagi diambil sama mang Gun dan bayu. Saya saat itu hanya tiduran sambil menunggu makanan datang. Kepala saya rasanya agak pusing, tidak tahu kenapa. Saat itu saya juga sambil mengecek HP, dan ada telegram dari mbak Fitra ternyata, sudah lewat sekitar 7 menit baru saya buka. Saya disuruh untuk mengambilkan kertas concorde. Concorde? apa itu?? saya baru pertama kali mendengarnya. Saya langsung kedepan untuk menanyakan hal itu kepada mbak Fitra. Setelah bertanya, saya disuruh untuk kembali beristirahat saja, karena saat itu sudah waktunya untuk istirahat.
Sekitar 15 menit makanan baru sampai, saya kemudian bangun dan tidak sadar kalau hanya tinggal sedikit karyawan yang ada di situ, lahh pada kemana. Saya langsung mengambil makanan yang saya pilih tadi, saya tadi memilih mie ayam bakso. Ada sedikit perbedaan selama saya makan mie ayam disini sama yang ada di kampung saya. Di kampung mienya itu agak sedikit besar, tapi kalau disini hanya sebesar mie instan. Langsung saja saya makan mie itu, tak lupa mengambil krupuk yang sudah disediakan kantor.
Setelah selesai makan, saya duduk sebentar dan kemudian melanjutkan tidur saya tadi, karena pusing saya belum hilang. Sambil mengecek WA di HP yang dari tadi pagi saya biarkan. 
Setelah istirahat selesai, saya kemudian mengedit gambar yang saya masukkan ke project saya tadi, memberinya caption. Ketika dalam pengerjaan, saya di menerima telegram dari mbak Ami, saya disuruh untuk menggunting dan menempelkan alamat. Langsung saja saya mengambil peralatannya dan langsung mengerjakannya. Saya agak ngeri dengan cutternya karena pisaunya baru diganti, jadi masih tajam-tajamnya. Saya sangat berhati-hati saat mengerjakan itu, dengan berhati-hati saja masih sering meleset, padahal sudah pakai penggaris. 
Selesai memotong alamat itu, saya langsung mengambil amplop yang biasa digunakan untuk mengirim dokumen, dan langsung menempelkan alamat yang sudah saya potong tersebut. Ketika sedang menempelkan, amplop yang digunakan habis. Saya langsung bilang ke mbak Ami kalau amplopnya habis. Mbak Ami menyuruh mang Gun untuk membeli amplop itu dan juga beberapa perlengkapan kantor lainnya. Sambil menunggu mang Gun datang, saya  kembali ke laptop saya dan melanjutkan mengedit.
Cukup lama mang Gun perginya, saya sampai beberapa kali mengecek kedepan apakah mang Gun sudah datang tau belum. Sekitar 30 menit kemudian mang Gun akhirnya datang, saya langsung mengambil amplop itu untuk melanjutkan tugas dari mbak Ami yang tadi. 
Selesai dari tugas mbak Ami dan juga saya sudah selesai mengedit project saya yang tadi, saya langsung menulis artikel harian saya di blog. Saat itu sudah sekitar jam 3. Saya agak mempercepat penulisan karena saya tidak mau telat lagi dalam mengumpulkan laporan saya. 
Masalah itu pun muncul lagi, kepala saya pusing lagi. Rasanya itu cenat-cenut gitu di kepala saya, kali ini lebih parah dari yang tadi. Hal ini agak memperlambat saya dalam menulis, tapi untungnya selesai tepat waktu.
Setelah selesai semua saya langsung beres-beres dan berpamitan kepada seluruh tim untuk pulang.

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.