Hari Ke-50 PKL: Tidak Bisa Menyalakan Kompor!

Hari ini Jum’at 13 Maret 2020 merupakan hari ke lima puluh saya PKL di PT Excellent Infotama Kreasindo. Pagi ini saya berangkat jam 7, tadi malam hujan, lumayan deras, membuat tidur saya semakin pulas. Jalanan juga menjadi basah, tidak sampai banjir. Lalu llintasnya lancar, tidak terlalu macet. Tapi pas saya sampai di perlintasan kereta api pas sekali palang tertutup. Jadi saya menunggu lumayan lama, lama, padahal hanya satu kereta yang lewat.

Sampai di kantor sudah ada mas Irul yang kelihatannya juga baru sampai. Setelah saya mas Andes datang, tepat dibelakang saya mungkin, karena hampir bersamaan. Saya segera masuk, sudah ada mbak Indah di mejanya dan mang Gun yang sedang bersih-bersih. Saya langsung mengambil beberapa tisu untuk mengelap keringat saya, yang lumayan banyak.

Setelah itu mas Andes menuju ke atas sambil memanggil saya, “ayo chii”. Saya segera mengikutinya ke atas, saya langsung masuk dan mengelap meja menggunakan tisu, tidak ada kain untuk mengelap, ada kanebo tapi kotor. Karena kotoran (kotor bekas makanan) yang ada di meja itu sudah agak mengering jadi saya membasahi tisu yang saya pakai itu terlebih dahulu.

Selesai mengelap saya langsung menata snack dan air mineral untuk para peserta training di meja. Ada sedikit kesalahan yang saya buat, harusnya box snack itu dilepas karetnya terlebih dahulu, akhirnya mas Andes yang melepaskannya sendiri. Saya berdiri tepat dibawah AC, untuk mendinginkan badan yang sedang gerah, sambil menunggu tugas selanjutnya dari mas Andes.

Selanjutnya saya disuruh untuk menuangkan air yang sudah mendidih ke dalam teko khusus, ada dua teko jadi saya harus merebus air lagi untuk mengisi teko yang satunya lagi. Sambil menunggu air mendidih saya disuruh untuk membuang air AC, jerigennya tepat berada di bawah kompor yang buat masak air itu.

Saya membuangnya ke kloset, karena ada sedikit masalah dengan saluran pembuangan air yang biasanya. Mungkin akan menjadi masalah besar nanti jika tidak segera diperbaiki. Semua saluran air yang diatas, dari kamar mandi sampai wastafel.

Sudah selesai membuang air AC, saya hanya menunggu air itu sampai mendidih. Oh iyaa, saya tidak bisa menyalakan kompor itu, kompor itu seperti kompor yang sering saya lihat di acara televisi, yang tabung gasnya sudah menjadi satu itu. Seperti ini,

Hasil gambar untuk kompor gas
Image source: google

Saya akhirnya menyuruh mang Gun untuk menyalakannya, ternyata tuas yang ada itu harus berada di posisi bawah terlebih dahulu baru kemudian dinyalakan seperti kompor biasanya. Kelihatan sekali ndeso saya.

Saya menunggu sampai air itu mendidih, semua tugas juga sudah selesai, dan tak lama setelah itu air mendidih. Segera saya matikan kompor tersebut, kemudian membuka teko yang dipakai itu dan bermaksud untuk langsung menuangkannya. Tapi setelah saya matikan kompornya panci itu segera diambil mas Andes. Biar saya saja. Katanya.

Saya langsung ke bawah ke tempat saya, mempersiapkan peralatan saya. Ya sudah saatnya untuk bekerja. Saya mencoba mengakses VM menggunakan HP saya, bermaksud untuk menyalakan terlebih dahulu Windows saya yang ada di VM. Tapi setelah saya buka ternyata Windows saya masih nyala, padahal seingat saya sudah saya matikan kemarin.

Ya sudah, setelah laptop saya menyala saya langsung meremote Windows saya yang ada di VM ware. Selesai persiapannya, di telegram, semua karyawan mengirimkan artikel mingguannya di group all Excellent. Pertama pak boss yang mengirimkan artikel tentang corona, dan kemudian mengirimkan link artikelnya. Padahal pak boss tidak menyuruh untuk mengirimkan artikel mingguan tapi setelah pak boss mengirimkan link artikelnya langsung diikuti dengan kiriman link dari karyawan lainnya, langsung pada peka, wkwk.

Saya langsung memilih beberapa artikel yang menarik untuk dibaca, saya membaca milik pak boss, kemudian lanjut membaca artikel rekomendasi yang ada di bawahnya, berlanjut seperti itu, sampai saya selesai membaca beberapa artikel.

Sudah puas membaca artikel saya langsung membuka file project saya, mulai mencari cari referensi dan mulai untuk menulis project saya. Pada saat sedang menulis saya menerima telegram dari mas Andes, saya disuruh untuk mengurus pesanan buku. Saya langsung mengiyakan tugas tersebut, menunggu mas Andes selesai mengeprint invoicenya. Setelah selesai mengeprint saya langsung menuju ke mas Andes, meminta invoice dan alamatnya.

Saya segera kedepan untuk mempack buku sesuai dengan pesanan. Dan juga mempersiapkan beberapa alat untuk mengurus paket itu. Mulailah saya membungkus paket itu. Cukup lama, padahal hanya satu buku, tapi buku itu yang paling kecil ukurannya, jadi lumayan susah untuk packingnya.

Selesai juga akhirnya, saya hanya meninggalkan paket itu di depan, kurirnya anter aja, jadi nanti kurirnya yang akan datang untuk mengambil paketnya. Saya kembali ke tempat duduk kemudian info ke mas Andes bahwa sudah selesai.

Saya kembali menulis project saya yang tadi. Sampai kurang lebih jam setengah sepuluh. Saya kepikiran untuk mencicil artikel harian saya, karena mengingat jika mengerjakannya sore ada saja tugas yang tidak bisa di tunda lagi.

Langsung saya menulis artikel harian itu. Hanya mencicil. Saya mentargetkan hanya 30 menit saya mencicil tulisan saya. Pas sampai jam sepuluh.

Sudah mendapat beberapa paragraf, beberapa itu hanya tiga kurang lebih saat itu. Sungguh sangat lama jika saya menulis, rasanya itu buntu.

Sudah jam sepuluh, saya melanjutkan kembali menulis buku saya sampai waktunya untuk shalat Jum’at. Saya bersama-sama dengan yang lain, jalan kaki. Tidak ada yang naik motor saat itu, jadi ya enaknya jalan kaki.

Setelah shalat Jum’at saya jajan dulu, pertama saya jajan buah, murah hanya 3 ribu. Tapi hanya satu potong, mungkin murah tapi juga tidak dapat banyak. Setelah itu beli siomay, lalu makan bareng dengan yang lainnya yang kebanyakan juga sedang jajan.

Makan siomay bersama jadinya…

Atas komando dari mas Ahmad semua langsung menuju kembali ke kantor, karena juga akan segera makan bersama. Sebelumnya sudah dilakukan voting, hasilnya juga sudah terlihat, dan juga ketika sampai kantor juga sudah sampai makanannya. Saya duduk di tempat saya, sambil menunggu disuruh untuk mengambil bagian. Saya menunggu sambil memakan buah, awalnya sihhh rencana mau dibuat cuci mulut, tapi sudah tidak tahan menahan lapar….

Setelah mengambil jatah makanan, saya kembali ke tempat duduk, kali ini menunggu semua selesai mengambil jatah terlebih dahulu dan kemudian baru berdo’a bersama. Dipimpin oleh mas Arif. Berdoa mulai. Dan setelah selesai disusul mas Irul, Itadakimasu… mari makan mas…

Selesai makan beristirahat sebentar, menunggu sampai suasana menjadi kondusif lagi. Setelah itu saya berencana langsung menulis artikel harian saya, tapi dari atas terdengar suara mas Ahmad yang memanggil tim PKL, saya segera keatas bersama dengan Bayu. Setelah sampai di atas saya ternyata disuruh untuk mencarikan stopkontak. Saya segera mencarinya, pertama saya cari di bawah, di lemari bawah tangga, tidak ada. Saya kembali keatas, kata mas Ahmad stop kontak ada di ruangan atas, yang saat itu sedang digunakan untuk training. Saya dan Bayu agak ragu untuk mengambilnya, karena takut mengganggu. Akhirnya bayu yang masuk. Setelah beberapa lama akhirnya bayu keluar membawa stopkontak, setelah itu langsung dicoba, ternyata stopkontak itu tidak berfungsi. Saya curiga pada colokannya, karena kabel yang ada di colokan itu nampak seperti gosong, saya langsung ke bawah, mencari kotak peralatan dan langsung memperbaiki stopkontak itu. Ternyata benar tepat di dalam colokan itu gosong, sangat, seperti bekas terbakar yang sangat parah. Dan juga kabelnya sampai putus.

Setelah memperbaikinya saya langsung keatas kembali, memberikannya kepada mas Ahmad. Ternyata sudah pakai tower yang diambil dari bawah, tower stopkontak. Jadi ya saya hanya meletakkannya di atas lemari, mungkin kalau dibutuhkan akan gampang mencarinya.

Setelah itu saya kembali ke bawah, duduk di tempat saya. Saat itu sudah jam 2. Baru saja duduk saya disuruh mbak Indah untuk menuliskan alamat, saya langsung mengiyakan dan langsung membuatkan alamat itu.

Selesai saya langsung mengirimkan daftar alamat yang saya buat tadi dalam bentuk file PDF. Sudah dipesan sama mbak indah sebelumnya.

Setelah itu sebenarnya ada telegram lagi dari mbak Indah, saya disuruh untuk memotong dan menempelkan alamat yang saya buat tadi. Langsung saya alihkan ke Bayu, karena saat itu saya sudah mau mulai menulis, dan juga bayu saya tidak terlalu sibuk.

Saya pun mulai melanjutkan menulis artikel harian saya. Saat itu sudah jam 3, mungkin tidak akan sempat lagi hari ini.

Saat menulis saya disuruh mas Andes untuk membeli flashdisk, 16 GB, tokonya tidak terlalu jauh. Saya segera berangkat, tidak terlalu jauh, sangat dekat malah, mungkin jalan kaki saja cukup, tapi saya dipinjami motor sama mas Andes. Ada beberapa opsi pilihan flashdisk, saya pun memfoto dan mengirimkannya ke mas Andes, jawabannya lama, jadi saya memutuskannya sendiri, saya memilih yang paling simple.

Kembali ke kantor, saya langsung menuju ke mas Andes, langsung memberikan flashdisk tersebut dan melaporkan harganya. Saya cek ternyata sudah dibalas oleh mas Andes, dan ternyata ada tambahan, tapi saya sudah kembali ke kantor saat itu, jadi ya sudah.

Saya kembali ke tempat duduk, melanjutkan menulis. saat itu sudah jam 4, padahal target saya jam 4 sudah selesai menulis. Ada tambahan tugas lagi dari mas Ridwan. Saya disuruh untuk membuat bootable OpenSUSE di flashdisk yang tadi saya beli. Pertama dia mengcopy file iso itu dari laptopnya ke flashdisk, cukup lama. Kemudian memberikannya kepada saya. Saya segera mengcopy file itu ke laptop saya, menunggu lagi. Tapi saya baca ternyata saya versinya yang itu saya sudah punya di laptop saya, tadi saya mau bilang jika saya sudah punya file iso OpenSUSE nya tapi mungkin berbeda versi, jadi saya mengurungkan niat saya untuk memberi tahu itu.

Selesai mengcopy saya langsung membuatkan bootablenya menggunakan rufus, rufusnya malah minta update. Segera mengupdate, dan melanjutkan membuat bootable, setingannya default, tidak ada yang diubah.

Cukup lama pembuatannya, entah laptop saya atau memang prosesnya yang lama. Tapi yang jelas lama sekali. Saya sambil menulis artikel harian, setelah selesai saya langsung memberikan flashdisk itu ke mas Ridwan. Mas Ridwan pun mencobanya dan bilang kalau tidak bisa boot. Saya pun disuruh untuk mengcopy lagi file iso OpenSUSE tadi untuk berjaga-jaga, setelah itu saya mencoba untuk boot laptop saya dengan menggunakan bootable  flashdisk itu. Bisa. Saya segera memberikannya ke mas Ridwan kembali, dan bilang kalau itu bisa boot.

Sudah saatnya untuk pulang, dan saya memutuskan untuk melanjutkan menulis dirumah. Saya segera beres-beres, setelah itu berpamitan untuk pulang dan langsung pulang.

4 comments

  1. Min…? mimin di suruh beli flashdisk 16 GB, tapi mimin kok beli hardisk ? "langsung memberikan harddisk tersebut dan melaporkan harganya. "

Leave a Reply

Your email address will not be published.