Hari ke-24 PKL: Salah Kirim😐

Hari ini, Kamis 06 Februari 2020 merupakan hari ke-24 saya PKL di Excellent. Sekarang saya sudah terbiasa hidup di kota besar. Sudah biasa tentang lingkungannya, sudah biasa dengan lalu lintasnya, sudah terbiasa dengan orang-orangnya.

Sampai di kantor sekitar jam 7.30, sudah ada karyawan yang datang, saya langsung saja duduk di lobby sekalian istirahat. Baru saja duduk, mbak Ami sudah datang, yaa karena belum puas istirahatnya, saya hanya duduk-duduk di situ sampai sekitar jam 7.50.

Berikutnya saya segera duduk di tempat saya dan langsung membuka laptop saya, laptop pinjaman lebih tepatnya. Saya dipinjamkan laptop oleh guru saya selama PKL ini. Tidak enak rasanya kalau harus sampai dipinjami, tapi ya mau bagaimana lagi, tugas mengharuskan untuk mengerjakannya lewat laptop, dan saya tidak punya.

Waktu itu saya membuka semua yang menurut saya penting. Mulai dari email yang ada balasan dari pak boss. Kemudian telegram, sebenarnya telegram sudah saya cek pagi tadi sebelum saya berangkat, tapi siapa tau kalau selama perjalanan ada info yang baru masuk. Selanjutnya saya mengecek blog, tidak ada yang aneh, postingan kemarin pun tidak ada apa-apa.

Setelah selesai dengan semua itu saya membuka kembali file project yang kemarin kemudian membacanya. Setelah saya baca-baca, saya kira masih kurang untuk sebuah pengenalan, saya pun kembali browsing tentang Ansible kembali, tentang sejarahnya.

Akhirnya saya hanya menambahkan beberapa informasi yang saya dapat tadi. Kemudian saya teringat masalah yang kemarin, yaitu tentang install Ansible di windows dan cara mengontrol windows menggunakan Ansible. Saya segera browsing saja mengenai itu, tapi sama seperti tadi, yang saya dapatkan. Karena kalau materi saja, belum ada bukti bahwa bisa untuk digunakan, saya langsung menginstall windows server di VMWare yang sudah saya gunakan selama ini untuk praktek Ansible.

Proses instalasi cukup lama, karena ini windows, bukan linux. Setelah instalasinya selesai, saya langsung praktek saja. Pertama saya langsung coba menginstall Ansible menggunakkan Cygwin di Windows Server yang saya  install tadi. Setelah utak-utik berusaha akhirnya berhasil juga. Penggunaan Cygwin cukup mudah, hanya dengan menjalankan setupnya, next, next, next, next sampai pada pemilihan paket yang akan diinstall.

Untuk penggunaannya sama dengan menggunakannya di Linux. Saya segera menginstallnya di laptop saya karena di percobaan sudah berhasil. Saya mencobanya terlebih dahulu karena takut terjadi sesuatu dengan laptop saya.

Dan setelah melakukan hal yang sama pada saat uji coba tadi, akhirnya Ansible sudah terinstall, Ansible versi 2.8.4. Memang bukan versi yang terbaru, tapi ya sudah dapat menginstallnya saja sudah senang.

Setelah berhasil menginstallnya saya mengetestnya dengan target yang sudah saya buat dari awal. Berjalan dengan lancar ketika saya ping. Saya segera mengaktifkan fitur WinRM, karena koneksi antara controller dengan target jika targetnya itu adalah windows, maka menggunakan WinRM. Windows Remote Manager.

Sudah aktif, saya langsung mencoba untuk meremote Windows server tersebut dengan laptop saya, dan berhasil juga. Tidak ada masalah yang terjadi sampai saat ini.

Masalah baru muncul ketika saya ingin mengecek koneksi antara controller dengan target. Inventory yang saya buat sudah sesuai dengan apa yang sudah saya pelajari dari Udemy. Tspi pada saat saya eksekusi perintah ping, tulisannya berwarna merah dan bertuliskan connection time out. Hmmmm, apa yang salah kira-kira. Saya membuka kembali Udemy, siapa tau ada hal yang terlewat.

Setelah memutar kembali video kursusnya, tidak ada yang salah, semuanya benar seperti itu. Tapi tidak ada video tutorial yang menjelaskan bagaimana cara untuk menghubungkan antara Controller dengan Target yang targetnya itu adalah Windows. Semua di video tersebut menggunakan CentOS, Controller maupun target.

Tak teras sudah waktunya untuk istirahat, dan pada saat yang sama juga turun hujan. Memang sangat hebat hujan itu. Tau kapan waktu yang tepat untuk turun.

Akhirnya saya hanya makan bakso di toko sebelah, makan bakso dengan menggunakan nasi, sudah menjadi hal yang biasa, karena kalau hanya bakso takut nanti kelaparan kalau sudah jam–jam kritis.

Setelah makan, masih ada waktu untuk istirahat, jadi saya menggunakan waktu itu untuk istirahat. Lelah setelah memandang layar komputer selama kurang lebih 4 jam. Mungkin saya butuh kaca mata anti radiasi sinar biru😐

Istirahat telah selesai, saya langsung melanjutkan yang tadi tertunda. Yaitu menggunakan Ansible untuk mengontrol WIndows. Sampai sekitar jam setengah 2 saya hanya jalan ditempat, tidak menemukan solusi, saya berfikir untuk menulis apa yang saya tahu dulu di project buku itu, daripada tidak ada hasil sama sekali.

Tak tik tak tik sampai jam setengah 3, saya berniat untuk menulis artikel harian, karena rencananya saya ingin istirahat untuk nanti malam. Tapi nasib berkata lain, ada panggilan dari mbak Ami. Saya disuruh untuk menggunting dan menempelkan alamat. Yaa, tidak bisa menolak saya langsung saja melakukan tugas itu. Ada sedikit kesalahan disini, saya salah mengirim balasan “siap mbak” yang tadinya saya akan mengirimkannya ke mbak Ami malah terkirim ke mas Raihan. Saya baru menyadarinya ketika sudah selesai tugas yang diberikan oleh mbak Ami.

Dan pesan itu sudah terlanjur dibaca oleh mas Raihan. Rasa malu dan takut langsung menyambar saya. Sampai-sampai saya malu untuk menoleh ke arahnya. Saya segera menghapus pesan itu dan langsung minta maaf.

Berikutnya saya berniat untuk mencicil saja artikel untuk hari ini, setidaknya untuk meringankan saya nanti malam. And againn, nasib berkata lain. Saya dapat tele dari mas Andes disuruh untuk mengurus pesanan buku. Padahal saat itu sudah pukul 4 tepat. Gagal sudah rencana saya untuk istirahat malam ini.

Segera saja saya mengurus pesanan buku tersebut. Setelah packing sudah selesai, saya menyuruh Bayu untuk mengirimkannya ke J&T. Saya tidak tahu tempatnya, karena yang diajak berkeliling pada saat pertama kali hanya dia. Saya menilai bahwa itu merupakan packing terbaik saya sejauh ini, menurut penilaian saya tapi.

Waktu sudah menunjukkan pukul 4.20 sore, sudah hampir waktunya untuk pulang, mau melanjutkan menulis juga tidak mungkin, jadi saya hanya mengecek handphone saya. Sampai akhirnya bayu sudah datang kembali, sekitar pukul 4.30, pas, waktunya untuk pulang, saya segera beres-beres, kemudian bersalaman kepada seluruh tim, dan langsung pulang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.