Hari Ke-18 PKL: Baca Dokumen Satu Tahun!

Hasil gambar untuk ordner"

Hari ini saya dari rumah berangkat sekitar jam 7, kenapa saya berangkat jam segitu, karena tadi pagi sarapan dulu, jadi agak terlambat dari biasanya. Mumpung di rumah ada makanan jadi di sempatkan makan dulu, food is number one😅. Di sepanjang jalan tidak ada sesuatu yang menarik, mungkin saya sudah mulai terbiasa dengan lalu lintas di kota ini, mungkin. 
Sampai kantor kurang lebih jam 7.30, dan saya langsung saja melakukan aktivitas seperti biasa, yaitu duduk di lobby. Pagi itu mas Chairul sudah datang, memang dia biasanya datang jam segitu. Setelah mbak Rahmi dan mbak Indah datang, saya langsung duduk dan membuka blog. Saya membalas komentar dari pak boss. 
Hari ini ada satu tim yang tidak masuk, mas Ahmad, lagi kurang enak badan katanya. Padahal mas Ridwan hari ini membawa banyak camilan untuk dimakan bersama, sangat banyak. Ada rencana tim support akan menjenguk mas Ahmad setelah pulang kerja, hanya tim support, jadi saya tidak perlu ikut.

Hari ini saya melanjutkan materi yang sempat tertunda kemarin. Permasalahannya masih sama, yaitu error pada playbook yang saya buat. Satu jam sudah saya mencoba untuk mencari solusi untuk itu, tapi belum ada juga hasilnya. Dan sekitar jam 9.15 mbak Rahmi telegram saya, minta tolong untuk mengecek dokumen.

Awalnya saya kira hanya beberapa dokumen, tapi ternyata setelah saya lihat, waww. Sebuah ordner penuh dengan dokumen PPh selama 2019, dan semua itu harus dicek satu persatu untuk mengetahui mana yang belum di data dan mana yang sudah. Saya tidak sendiri untuk melakukan tugas itu, saya sama bang Gun. Saya yang bagian mencari di dalam ordner dan bang Gun yang mendata. Hmmm

Untung saja dokumen PPh itu sudah diberi tanda dan dikelompokkan berdasarkan bulannya. Itu saja membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya. Untuk mencari satu lembar dokumen ternyata sangat susah, dan waktu itu tangan saya sampai pegal-pegal rasanya, karena digunakan untuk membolak-balik halaman.

Tak terasa sudah hampir waktunya untuk istirahat. Saya disuruh untuk istirahat dulu sama mbak Ami, begitu karyawan kantor biasanya memanggil mbak Rahmi. Saya mengistirahatkan tangan saya terlebih dahulu. Jadi gini rasanya jadi orang kantoran. Setelah itu saya pergi untuk mencari makan siang. Karena tadi pagi sudah sarapan nasi jadi saya mau makan bakso saja. Kebetulan markas Excellent dekat dengan penjual bakso, jadi tidak perlu untuk mencari.

Setelah makan, saya merasa kalau udara didalam kantor sangat panas, saya pun duduk sebentar di tempatnya mas Andes untuk mendekat ke AC. Tidak hanya saya yang merasa panas, mas Dhenandi dan mbak Alifa. Jadi ya wajar saja menurut saya kalau saya juga merasakan panas.

Cukup lama saya di dekat AC dan sudah lumayan hilang panasnya, jadi saya langsung melanjutkan tugas dari mbak Ami tadi. Masih ada sekitar setengahnya yang belum selesai. Yaa maklum itu dokumen PPh selama tahun 2019 dari bulan Januari sampai Desember, jadi saya membaca dokumen satu tahun.

Sekitar jam setengah tiga saya dan bang Gun baru selesai untuk tugas yang pertama tadi. Setelah itu masih ada tugas tambahan untuk saya, yaitu memfoto dokumen PPh yang belum terdata. Ada sekitar 86 lembar dokumen yang harus saya foto. Dan tugas itu baru selesai jam 3 tepat.

Setelah selesai saya istirahat sebentar dan tidak terasa sudah jam setengah empat. Karena tidak memungkinkan untuk menulis artikel harian saya, jadi saya hanya membaca artikel di feedly. Saya membaca artikelnya pak Dahlan Iskan. Yang saya baca tentang penyakit yang sedang tren akhir-akhir ini, yaitu virus Corona, hampir semua media membicarakan soal itu, jadi mustahil untuk tidak tahu mengenai berita tersebut. Di dalam hati saya “penyakit kok digedek-gedekne”. Tapi karena tulisan pak Dahlan ini menarik menurut saya, jadi tidak bosan untuk membacanya. Ada satu kata terakhir di dalam artikel itu, yaitu:
Mungkin suhu udara Indonesia yang tropik membuat virus tersebut tidak bisa berkembang. Iklim di negara kita kelihatannya lebih memungkinkan jenis virus lain yang berbiak pesat.

Misalnya virus jiwascoronasraya.(Dahlan Iskan)”
Jiwasraya belakangan ini juga ramai dibicarakan, walaupun saya tidak tahu itu apa, tapi aneh saya masih sedikit tertawa dibuatnya.
Artikel yang saya baca:

Leave a Reply

Your email address will not be published.