Hari Ke-41 PKL: Seharian Di DJ 2

Hari ini merupakan hari ke-41 saya PKL di Excellent, sudah bulan ketiga kalau tidak salah. Saya tidak tahu PKL saya itu berapa bulan, tidak dikasih kepastian oleh guru saya. Berangkat PKL pun molor beberapa minggu. Sekarang saya masih bingung kapan PKL saya berakhir. Saya berkata begitu bukan berarti saya tidak betah PKL di Excellent, betah sekali malah. Cuma saya butuh kepastian dari guru saya.

Berangkat ke kantor seperti biasa, jam 7 pagi. Pergi ke pom bensin dulu untuk mengisi bahan bakar motor saya yang sudah sekarat. Ketika melihat saja sudah malas rasanya untuk mengisi bensin, antriannya panjang sekali. Sialnya lagi pas giliran saya datang ada salah satu pegawai pom yang mengomandokan untuk sarapan dulu, sarapan donat. Lahhh, tidak lihat apa antrian sudah segini banyak, saya yang dari tadi nunggu giliran udah lama, pas sudah dapet giliran malah makan donat, kan bikin kesel.

Setelah isi bensin saya melanjutkan perjalanan. Cuaca agak sedikit mendung, tadi sudah hujan, tadi pagi sebelum saya berangkat. Tapi sekarang sudah tidak hujan lagi, jalanan pun sudah tidak terlalu becek.

Ada jalanan yang tergenang, pas di perlintasan kereta api. Sialnya pas saya sampai di situ pas palangnya tertutup. Untung saja saya berada di samping, dekat trotoar, jadi sepatu saya selamat. Tepat di depan saya ada mas Dhen. Sebenarnya saya hanya meniru mas Dhen, dia yang pertama lewat, jadi saya ikuti saja.

Kereta sudah lewat, palang sudah terbuka, sudah saatnya untuk berjalan lagi. Tapi baru beberapa meter jalan, sudah terdengar tanda bahwa kereta akan lewat, palang juga sudah mau menutup. Hmmmmmm. Kali ini posisi saya berada tepat di belakang palang, jadi ketika palang terbuka saya bisa langsung tancap gas.

Setelah melewati perlintasan kereta, penderitaan belum berakhir. Masih harus berjuang untuk  melewati macetnya jalanan itu. Kali ini macetnya lebih parah, yang dari arah sebaliknya saja hampir sampai depan kantor Excellent. Selap selip, gas rem,  belak belok, kaki naik turun. Ya begitulah.

Sampai di kantor bareng sama mas Dhen dan mbak Erni. Mungkin sudah datang semua karyawan yang lain. Ketika sampai saya langsung masuk, di lobby sudah lengkap, di belakang sudah banyak yang datang, tapi kelihatannya baru datang, karena belum ada yang membuka laptop. Saya langsung melepaskan jaket, sumuk sekali rasanya. Kemudian ke belakang untuk  cuci muka.

Setelah itu saya duduk di tempat saya, sambil kipas-kipas dan memonitor HP yang dari tadi kluntang klunting. Di group all Excellent, pak boss menyuruh semua untuk absen. Saya tidak tahu saya disuruh absen juga atau tidak, saya hanya terus memperhatikan saja.

Saya mengeluarkan laptop saya dan langsung menyalakannya. Ada yang aneh, ketika tombol power ditekan kipas dari laptop berputar sangat kencang, bahkan sampai kedengaran. Saya pun mencoba untuk mencari tahu apa sebabnya. Mungkin karena kondisi laptop yang saya saya sleep dari hari Jum’at. Mungkin. Saya mencoba untuk mematikan laptop dan menghidupkannya lagi. And then it works, kipas berputar dengan normal lagi.

Ada telegram dari pak boss, yang isinya tentang typo pada artikel saya sebelumnya. Saya langsung memperbaikinya, hanya satu kata yang typo. Sekarang sudah semakin jarang tulisan saya yang typo, menurut saya sihh, gak tau kalau ada yang gak ketahuan. Selesai memperbaiki saya langsung membuka website disway.id. Mencari beberapa berita baru.

Ketika sedang membaca artikel, ada telegram dari mas Ahmad mas Raihan yang isinya sama dan hampir berbarengan juga, ciaa. Saya sama mas Raihan disuruh untuk ke DJ, rumahnya pak boss. Jam 8.45 atau jam sembilan kurang seperempat. Sudah bisa saya tebak untuk apa saya disuruh ke DJ, untuk meneruskan pekerjaan senin kemarin yang belum selesai. Saya segera siap-siap untuk pergi, mas Raihan juga sudah bersiap. Dan ketika sudah siap kita segera berangkat ke DJ, memakai motor saya, mas Raihan yang didepan.

Jalan menuju ke rumah pak boss sangat banyak polisi tidurnya. Tinggi-tinggi lagi. Saya sangat kasihan dengan motor saya, setiap melewati polisi tidur pasti bagian bawah itu pasti nggaduk (nggak tau bahasa Indonesianya apa :v itu bahasa jawa). Menimbulkan bunyi yang mengiris hati.”kresekkk, grugg”(kira-kira seperti itu, bayangkan saja). Mungkin yang belakang kelebihan beban.

Sampai di DJ mas Raihan langsung memberikan salam. Tidak lama setelah itu mbah Vavai datang untuk membukakan gerbang. Saya bersalaman dan langsung menaikkan motor saya. Setelah itu mbah Vavai juga mengatakan jika pak boss berada di atas. Kami langsung menuju ke atas untuk menemui pak boss.

Setelah bertemu dengan pak boss, pak boss langsung menjelaskan tugas untuk dikerjakan hari ini. Saya disuruh untuk mengecek kondisi beberapa PC, dan disuruh untuk mencoba memperbaikinya. Memang di sekolah saya sudah terbiasa dalam mendeteksi dan memperbaiki beberapa PC, jadi ya agak bisa lahh. Tapi juga tidak sebisa itu. Kalau mas Raihan disuruh untuk memperbaiki salah satu PC yang tidak bisa mendeteksi satanya.

Saya segera melakukan tugas itu. Pertama saya mencoba untuk menghidupkan semua PC itu dan mendeteksi apa yang membuat PC tersebut tidak bisa hidup. PC pertama masalah power supply, PSUnya ketika dicolok ke listrik berbunyi, seharusnya tidak begitu. PC yang kedua setelah saya tes PSUnya juga. Nyala tapi menimbulkan bunyi yang tidak seharusnya. PC yang ketiga kelihatan masih baru, tapi tidak bisa hidup sama sekali, kalau yang ini ada dua kemungkinan, PSU atau mobonya yang tidak bekerja.

Ketika sudah selesai mengetes ketiga PC itu saya disuruh pindah ke dalam, ke suatu ruangan, ruangan itu yang senin kemarin dibersihkan. Ruangannya ber AC, jujur saya agak sedikit kegerahan, jadi ruangan ber AC itu sangat membantu.

Peralatan yang digunakan hanya ada satu obeng besar dan satu pack obeng kecil yang kepalanya bisa diganti-ganti. Jujur itu sangat kurang untuk melakukan troubleshooting. Menggunakan alat seadanya mungkin akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Sebenarnya hanya satu alat lagi yang saya butuhkan saat itu, yaitu PSU tester, untuk memastikan kondisi PSU yang tadi sudah saya cek.

Saat itu juga ada satu PC lagi yang harus saya cek, PC yang tadinya server. Untuk mengeluarkannya memerlukan beberapa usaha, karena PC itu terletak di dalam, dan juga masih tersambung langsung ke listrik, jadi agak tricky untuk memegangnya secara langsung. Akhirnya bisa dikeluarkan juga, lumayan berat PC tersebut, saya belum tahu isinya seperti apa, tapi yang jelas PC itu berat.

Ketika saya coba untuk menyalakannya, PC itu seperti hidup terus mati lagi, hidup mati lagi, seperti itu berulang-ulang. Perkiraan pertama saya adalah PSUnya. Mungkin sudah tidak kuat mengangkat beban berat. Saya pun membuka penutup casing PC tersebut, sekarang saya tahu kenapa PC itu sangat berat. Empat buah harddisk dan satu buah SSD bersemayang di dalam PC tersebut. Pantesan berat.

Casingnya sepertinya kurang besar untuk menampung apa yang ada di dalamnya. Instalasi kabelnya pun sangat tidak teratur, saya mau membongkarnya jadi agak sedikit anu(saya tidak tahu kata-kata untuk mengungkapkan perasaan saat itu). Selain itu di dalamnya juga lumayan kotor, baru memegangnya sebentar saja tangan saya sudah hitam. Saya pun menyimpannya untuk terakhir saja.

Saya pun mulai membongkar PC yang tadi sudah saya tes tadi satu persatu. Pertama saya membongkar PC yang menimbulkan bunyi itu, saya membongkar PSUnya. Dan benar saja dugaan saya tadi, ada bagian yang gosong. Saya menunjukkan PSU tersebut ke pak boss. Selanjutnya saya mengecek motherboard dari PC itu menggunakan PSU yang sudah jelas bisa. Sudah menyala, tapi tidak bisa terhubung ke monitor. Saya mencoba mengganti RAM dan mengecek kondisi Prosesornya. Setelah itu kembali menyalakannya. Tetap tidak bisa terhubung ke monitor.

Selanjutnya PC kedua, yang hidup tapi PSUnya menimbulkan suara yang tidak enak. Saya kembali membongkar PSUnya, dan juga menemukan bagian yang gosong lagi. Sudah pasti tidak bisa, harus beli yang baru. Kemudian mengecek motherboardnya, apa bisa terhubung ke monitor atau tidak. Ketika saya nyalakan, bunyi beep terdengar dari motherboard tersebut. Beep pendek berkali kali. Saya coba browsing tentang hal ini, dan hasilnya bunyi beep berkali-kali itu tandanya ada kerusakan pada PSU/ada yang tidak sesuai dengan daya dari PSU. Lah kok bisa, padahal PSU yang saya gunakan untuk mengetes itu masih bekerja dengan baik. Saya coba untuk memeriksa apakah sudah benar atau belum pemasangan kabel saya. Setelah saya cek tidak ada masalah.

Pak boss pun datang dengan membawa minum dan beberapa makanan, wahh jadi tidak enak, masa boss yang melayani bawahannya😅. Pak boss pun menyuruh saya dan mas Raihan untuk minum dulu. Saya cuci tangan dan langsung menuju ke pak boss untuk minum. Kami minum sambil memakan tahu goreng yang disediakan.

Setelah itu saya melanjutkan pekerjaan tadi, karena PC kedua saya masih gelap, belum ada jalan keluar, saya memutuskan untuk melanjutkan ke PC yang ketiga. Yang tidak hidup sama sekali. Saya coba cek PSU, kelihatan masih baru, tidak ada tanda-tanda kerusakan. Saya mencoba untuk mengecek motherboardnya menggunakan PSU yang sudah pasti bisa. Tapi setelah saya coba hasilnya sama saja, motherboardnya yang mati sepertinya.

Saya mencoba untuk menganibalkan beberapa komponen dari ketiga PC tersebut untuk merakit sebuah PC yang bisa digunakan. Akhirnya menemukan titik terang juga. PC kanibal itu bisa hidup dan dapat digunakan dengan normal. Tapi pada saat percobaan penyalaan pertama salah satu harddisknya kebakar, yang menimbulkan bau yang tidak enak. Mungkin karena sudah lama tidak dipakai.

Waktunya untuk makan. Menu makan kali ini adalah KFC. Kalau tidak salah itu pertama kalinya saya makan KFC, ayam goreng. Rasanya sihh seperti ayam goreng biasa, hanya lebih enak :v. Enak, tapi kalau disuruh memilih nasi padang atau KFC mungkin saya akan memilih nasi padangnya.

Selesai makan saya beristirahat. Mengecek HP yang dari tadi saya taruh, paling hanya digunakan untuk memfoto beberapa bagian yang menarik. Ada tamu yang datang ke rumah pak boss, saudaranya atau temannya mungkin. Saya tidak tahu. Tapi yang jelas tamu itu datang untuk mengambil beberapa PC yang sudah bisa.

Mas Raihan mengajak saya shalat, saya pun mengiyakan ajakan itu. Selesai shalat waktu istirahat belum berakhir, saya hanya membalas beberapa chat di group WA. Setelah istirahat saya melanjutkan pekerjaan yang tadi. Instalasi kabel adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan. Saat itu waktu saya habiskan hanya untuk mengatur kabel agar bisa rapi.

Setelah selesai dan bisa dihidupkan dan bisa digunakan, saya langsung mengecek PC bekas server itu tadi. Saya mulai membongkar PC itu, banyak sekali hal yang harus dilepas, mulai dari harddisk, kabel-kabel, motherboard. Motherboard nya besar. Ada sembilan baut yang harus dilepas, untuk harddisk ada 7 baut, untuk PSU ada 4 baut, dan kabel yang sangat berantakan.

Selesai membongkar saya pun segera mengeceknya. Masih sama, tidak bisa hidup, masih hidup mati seperti tadi. Gelap, saya terus mencoba semua yang saya bisa. Sampai sampai membongkar kembali PC yang sudah jadi tadi untuk saya ambil PSU nya. Tetap saja tidak ada hasilnya. Berarti masalahnya ada di motherboardnya. Bukan pada PSU.

Pak boss akhirnya menyuruh untuk membereskan semuanya, dia bilang tidak akan selesai. Jadi ya saya bereskan semuanya. Butuh waktu untuk membereskannya. Selesai beres-beres saya istirahat sebentar dan diajak mas Raihan untuk kembali ke kantor.

Kali ini saya yang didepan, sama saja, masih nggaduk jika melewati polisi tidur. Saat sampai di kantor sudah jam 4, dan setengah jam lagi sudah waktunya untuk pulang. Hmmmm, saya pun mencoba untuk menulis, tapi hanya mendapatkan beberapa paragraf saja. Saat sedang menulis saya disuruh untuk ke JNE oleh mbak Ami, saya iyakan dan langsung menuju ke JNE.

Selesai dari JNE saya langsung melanjutkan menulis, sampai waktunya untuk pulang. Saya memutuskan untuk melanjutkan untuk menulis sampai jam 5. Tambahan setengah jam tidak berarti apa-apa. Saya hanya mendapatkan mungkin hanya 7 paragraf.

Saya pun memutuskan untuk menulis dirumah saja. Sangat banyak yang ingin saya ceritakan hari ini, mungkin terlalu banyak malah, ada bagian yang tidak saya ceritakan, sebenarnya sudah punya foto, tapi tidak sempat untuk menambahkan, takut kemalaman untuk mengumpulkan laporan ke pak boss. Hmmm…..

Menulis itu sulit, memang sulit….

2 comments

  1. "Berangkat PKL pun molor beberapa minggu. Sekarang saya masih bingung kapan PKL saya berakhir." Semakin mimin sedikit tahu makin bagus, biar surprise gitu 😉

Leave a Reply

Your email address will not be published.