Hari Ke-32 PKL: Tas Ajaib

Hari ini Selasa, 18 Februari 2020 merupakan hari ke-32 PKL saya di Excellent. Seperti biasanya saya berangkat jam 7 pagi. Cuaca untuk hari ini kurang sedikit mendukung, agak mendung dan juga gerimis. Tapi saya tetap melanjutkan perjalanan karena cuma gerimis, tidak terlalu mengganggu atau bikin basah.
Di jalan tidak terlalu ramai, jadi perjalanan agak sedikit santai. Begitu juga di perlintasan rel kereta api, tidak harus menunggu lama saya sudah bisa lewat. Kebiasaan saya ketika sudah mendekati perlintasan itu pasti sudah bersiap-siap dulu, sudah mengira kalau harus menunggu lama. Tapi hari ini mungkin hari keberuntungan saya, tidak ada lagi kendaraan di sana, hanya tinggal satu mobil yang sedang melintas. Saya menghirup nafas lega karena bisa melewati perlintasan itu tanpa menunggu lama.
Sampai di kantor sekitar jam setengah delapan, sudah ada beberapa karyawan yang datang. Begitu sampai saya tidak langsung masuk, tapi mengelap helm saya dulu karena basah habis kegerimisan. Sebenarnya saya mau mengelap motor saya juga, tapi takut kelamaan, dan juga tempatnya mau digunakan untuk parkir karyawan lain.
Begitu masuk kedalam, sudah ada mbak Indah yang duduk di tempatnya. Saya langsung ke tempat saya, meletakkan tas dan juga melepaskan jaket, setelah itu langsung kebelakang untuk cuci muka. Rutinitas yang cukup biasa. Mang gun sedang beres-beres diatas, terdengar dari bunyinya. Saya melihat tempat sampah yang ada di dalam penuh, saya langsung membuangnya kedepan.
Setelah itu saya langsung duduk di tempat duduk saya. Membuka tas mengeluarkan laptop, mouse, dan alat-alat lainnya dari dalamnya. Mungkin hanya saya yang paling ribet kalau soal bawaan. soalnya semua tim hanya membawa tas, dan ketika mengeluarkan alat kerja hanya macbook dan chargernya. Kecuali mas Ridwan, diantara semua karyawan dialah yang paling banyak bawaannya, laptopnya Asus ROG yang ukurannya mungkin dua kali lipat dari macbook yang dipakai karyawan lainnya. Adaptornya pun mungkin juga dua kali lipat dari adaptor lenovo yang saat ini saya punya.
Tidak hanya itu yang dibawa mas Ridwan, dia juga membawa mouse Logitech kadang juga membawa mouse yang ROG, charger HP yang besarnya hampir sebesar adaptor laptop yang sedang saya pakai ini, dan juga waktu itu pas pertama kali saya kursus online di udemy saya dipinjami headphone ROG, oh ya kalau tidak salah lihat waktu itu dia juga membawa keyboard mechanical yang ukurannya cukup besar. Dann masih banyak lagi…
Tas milik mas ridwan sudah bagaikan kantong ajaibnya doraemon kalau menurut saya. Peralatan yang lengkap untuk seorang gamer👍. Tapi saya tidak tahu mas Ridwan main game atau tidak.
Kembali ke laptop saya,
Saat itu saya melakukan hal yang sama seperti kemarin, yaitu membaca artikel dulu baru mulai kerja. Hari ini juga saya hanya membaca artikelnya pak Dahlan, disway.id. Saya sebenarnya ingin membaca artikel milik tim Excellent, tapi yang muncul pertama di halaman feedly mesti punyanya pak Dahlan, dan ketika sudah membaca satu berita saja dari situ pasti nambah terus.
Setelah membaca beberapa artikel saya langsung membaca lagi ansible documentation di bagian Inventory. Sebelum itu saya hidupkan semua mesin virtual yang saya gunakan untuk praktek. Sudah lumayan banyak percobaan yang saya lakukan, tapi masih gagal juga. Ketika sudah mentok saya menonton kembali video di udemy, tapi tidak dijelaskan bagian mana yang tidak saya mengerti.
Hari ini pak boss datang, seperti biasa dia datang dengan keringat yang cukup banyak. Tidak heran sihh, karena dia ke kantor hanya jalan kaki saja. Katanya rumah pak boss tidak terlalu jauh dari kantor, hanya 5 kilo kalau seingat saya. Saya belum tahu rumah boss di mana, belum pernah sekalipun saya ke situ. Dikasih gambarannya saja belum pernah.
Pak boss tidak memberikan briefing, hanya bercerita santai saja. Oh ya, hari ini juga ada tamu 2 orang, dari mana saya tidak tahu, mungkin tamu penting. Biasanya tamu-tamu yang datang ke kantor langsung keatas, jadi saya tidak tahu siapa dan untuk apa kedatangannya.
Sudah hampir waktunya untuk istirahat, semakin tidak konsen saja otak ini. Sedikit-sedikit nengok ke jam yang ada di dinding, dikit-dikit nengok ke jam tangan yang saya pakai, dikit-dikit nengok ke jam yang ada di laptop, hmmm, dasarr, yang ada di pikiran hanya makanan saja. Ya memang pada saat itu saya mungkin sangat lapar karena tidak sarapan apa-apa, ketika di kantor juga saya hanya makan kue, kue apa saya tidak tahu😅 dan juga minum energen yang sudah disediakan, tinggal membuatnya saja.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, tapi ketika waktu istirahat tiba, saya bingung mau makan apa. Niatnya sih mau mencari lauk lain selain warteg, tapi kelamaan menurut saya, dan saat itu perut sudah tidak bisa diajak kompromi. Akhirnya saya hanya makan di warteg yang biasanya saja.
Makan sudah selesai, saya hanya bermain HP sampai jam istirahat selesai.
Setelah waktu istirahat selesai saya disuruh mbak Rahmi untuk menempelkan materai. Langsung saja saya kerjakan tugas itu. Ketika sedang mengerjakan materai yang 3000 tinggal dua, untung saja dokumen yang harus menggunakan materai 3000 hanya dua jadinya pas, tidak usah membeli.
Selesai tugas dari mbak Ami, saya kembali ke tempat saya dan melanjutkan pekerjaan yang tadi. Hanya sedikit yang saya dapat dari udemy, kebanyakan sudah saya saya tulis sebelumnya. Hanya beberapa sedikit tambahan.
Ada telegram dari mbak Ami lagi, saya disuruh untuk memotong dan menempelkan alamat. Langsung saya kerjakan tugas dari mbak Ami tersebut. Saya sudah terbiasa dengan tugas ini, jadi cukup cepat prosesnya. Tapi saya juga berhati-hati karena hal yang sama seperti kemarin, yaitu cutter yang baru saja diganti isinya itu. Begitu tajam sepertinya.
Setelah selesai tugas kedua dari mbak Ami tersebut saya berniat untuk melanjutkan praktek yang saya lakukan tadi siang. saat itu sudah jam 2 kurang lebih.
Sekitar satu jam praktek, untuk menyalakan VM saja sudah menjadi PR yang lumayan sulit, karena untuk akses ke VMware server sangat lemot, mungkin karena laptopnya yang tidak kuat. Dan juga dua VM juga saya nyalakan di laptop saya, jadi ya kurang lebih saya sedang menyiksa laptop saat itu. Satu jam itu saya nihil untuk mendapatkan hasil yang saya inginkan.
Karena sudah jam 3, saya langsung menulis artikel untuk hari ini, ya memang sedikit memaksa kalau harus menulis jam segitu, karena biasanya saya mulai menulis dari jam 2.
Sudah selesai menulis artikel, saya langsung menulis laporan untuk hari ini ke pak boss Vavai.
Setelah selesai menulis laporan saya langsung beres-beres, berpamitan kepada seluruh tim, setelah itu pulang.

5 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.